Pembebasan lahan yang tak kunjung tuntas di sejumlah daerah membuat proyek jalur koridor utara ekonomi nasional atau trans Jawa (Jakarta-Surabaya) terhambat.
Lahan yang akan dilintasi trans Jawa mulai dari Mantingan-Ngawi-Kertosono sampai Mojokerto hingga saat ini masih menemui kendala pembebasan. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, saat memasang tiang pancang jalan tol Gempol-Pandaan Pasuruan, Rabu (4/4/2012).
"Jalur trans Jawa dipercepat, prioritas nasional. Perlu dipercepat pembebasan lahan di Kertosono dan Mojokerto," kata Hermanto menyinggung proyek yang didanai BUMN dan APBN tersebut.
Jalur trans Jawa, menurut Hermanto, sangat penting untuk menghubungkan kota-kota di pulau Jawa serta menjadi jalur utama distribusi barang dan hasil produksi manufaktur di Jawa. Para pengemudi memiliki banyak pilihan, selain melalui jalur selatan juga bisa melintasi jalur utara.
Jalur Jakarta-Surabaya merupakan jalur koridor utama nasional dengan beban lalu lintas barang dan jasa tertinggi di Indonesia.
"Jalur tersebut akan memiliki 24 ruas di pantai utara," jelasnya.
Jalur ini meliputi Jakarta-Cikampek, Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Pejagan-Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Kertosono, Kertosono-Mojokerto dan Mojokerto-Surabaya. Sebagian besar akan beroperasi pada 2014.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan akan mengupayakan percepatan pembebasan lahan tersebut. Di sekitar Mojokerto terdapat lahan yang masih menjadi sengketa antara warga dan marinir.
"Tengah dibahas markas besar TNI Angkatan Laut dengan Kementerian Keuangan," jelasnya.
Sumber : Detik.Com