Hal ini disampaikan Ketua Perkumpulan Sopo Fajar Kaprawi S.kom saat di hubungi Analisa,Jumat (18/5)."Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia Medan masih belum dapat memaksimalkan fungsi sungai khususnya dalam pembangunan berkelanjutan.
Pihak Pemko masih kurang memperhatikan masyarakat yang terkena dampak dari pembanguanan di sekitar wilayah sungai,"jelasnya.
Menurutnya,komitmen yang di miliki Pemko Medan dalam menyoroti masalah lingkungan patut di apresiasi.Namun sejauh mana komitmen tersebut dapat merubah paradigma dan pola pikir masyarakat untuk sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitar yang harus menjadi fokus dan tanggung jawab bersama."Kalau program berjalan tanpa kesadaran dari bawah atau masyarakat di tumbuhkan bagaimana program akan berjalan maksimal? Yang ada hanya sia-sia dan terkesan mubazir,"ujarnya.
Saat ini Pemko Medan punya program yang khusus memperhatikan kebersihan sungai.Dan para petugas kebersihan sungai adalah warga dan pihak dinas kebersihan yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) kebersihan sungai.
Satgas Kebersihan sungai sendiri difasilitasi perahu untuk mengangkut sampah dari sungai ke darat.Ada sekitar 20 unit perahu yang disediakan pihak Pemko.
Namun menurut fajar program kebersihan sungai dengan melibatkan Satgas nya tidak berjalan efektif.Perahu yang disediakan pihak Pemko banyak terlihat tidak di pergunakan lagi.
"Program kebersihan sungai dengan bantuan pihak Pemko yang menyediakan sekitar 20 unit perahu untuk mengangkut sampah dari sungai ke daratan nampaknya tidak efektif.Toh masih kita lihat sampah-sampah yang menumpuk di sungai dan perahunya sudah tidak dipergunakan lagi sekarang,"katanya.
Sumber : AnalisaDaily