Sungai-sungai tersebut sudah tak mampu menampung debit air karena sedimentasi atau penyempitan. Normalisasi sungai bisa mengurangi potensi banjir dan daerah terkena banjir. “Kejadian banjir itu memperihatinkan. Banyak daerah tergenang terutama yang terdekat sungai. Seperti di Muktiharjo, Rejomulyo, Wonosari, Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, dan Mangunharjo. Itu daerah-daerah terparah,’’ kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang HA Supriyadi, kemarin.
Supriyadi menambahkan, proses ganti rugi lahan dalam upaya normalisasi Sungai Beringin, supaya segera diselesaikan. Begitu pula terkait perijinan dalam pemanfaatan ruang terbuka hijau, agar diperketat. Hujan dengan intensitas tinggi ditambah rob, dari sore hingga dini hari, Jumat (22/2) lalu, menyebabkan enam kecamatan tergenang banjir.
Selain menggenangi jalan-jalan protokol, perumahan warga juga banyak yang tergenang. Banjir di Wonosari, Kemijen, dan Pedurungan paling parah dan sulit terangani. Pemkot Semarang telah berupaya membuang air ke luar kota, namun pompa dan folder yang ada tak bisa menangani karena genangan air lebih tinggi.
Kemarin genangan air di titik-titik terparah yang sebelumnya penuh air mulai surut. Pemkot mulai memperbaiki jalan dan fasilitas lain yang rusak. Sebelumnya juga memberikan bantuan sembako.
“Harapan saya, segera dilakukan perencanaan oleh SPKD yang terkait, supaya ada penanganan yang lebih baik,’’ kata Plt Walikota Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi.
Menurut Hendi, kondisi pompa untuk mengatasi genangan air tidak maksimal. Semua berfungsi normal namun saat banjir tidak bisa bekerja maksimal karena intensitas hujan dan rob tinggi. Ditambah persoalan sampah yang menghambat kerja pompa air. Sedangkan normalisasi Sungai Beringin, diakui itu salah satu obat mujarab mengatasi banjir.
Sementara itu, banjir merendam pintu masuk Terminal Karya Jaya, Palembang, Sumatera Selatan. Akibatnya, Jalintim Palembang-Inderalaya macet hingga 12 jam, mulai pukul 02.00-14.00 WIB. Panjangnya antrean dari arah Palembang terjadi di Jalan Sriwijaya Raya Km 10 sampai ke Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan Km 13. Kendaraan dari arah Inderalaya justru lebih panjang terjebak macet. Panjangnya antrean kendaraan mencapai 4 Km.
Akibat saluran got yang tersumbat sampah, daerah Ranah Alam, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa. ”Luapan air datang ini tiba-tiba,” ujar Paijo, warga Sukomoro ketika ditemui kemarin. Penyebab luapan banjir disebabkan got yang tersumbat.
Sumber : Ditjen Penataan Ruang, Kementrian Pekerjaan Umum