
Dikatakan, mengingat penyelesaian pelabuhan kapal pesiar Tanahampo belum tuntas, Bupati Karangasem telah bersurat kepada presiden sesuai surat No 552.1/440/Dishub-PK tanggal 15 Februari 2013. Disamping itu atas fasilitasi UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) Bupati Karangasem telah memohon agar bisa membantu mempercepat penyelesaian pembagunan Dermaga Cruise Tanahampo, memfasilitasi peyelesaian perjanjian kerjasama pengelolaan asset dalam kaitan dengan pelelangan pengadaan BUP.
Dalam hal itu, demikian Adnya Mulyadi, Pemkab Karangasem tidak sependapat adanya penyerahan asset kepada pemeritah pusat, malah seyogyanya terbalik dimana pemeritah pusat menyerahkan asset pusat kepada daerah khususnya kepada Kabupaten Karangasem. Sebagaimana dilakukan Kementrian Kelautan pada asset Pembangunan Brodstok Centre Udang di Bugbug Karagasem yang direncanakan diserahkan kepada Pemkab. Karangasem.
Menyangkut masalah tender lelang BUP, disebutkan, apa bila pelaksanaan lelang berjalan dan telah ada pemenang, BUMD PT .Karangasem Sejahtera agar tetap diikut sertakan sebagai pendamping dalam pengelolaan, sesuai semangat otonomi daerah yang mengedepankan azas pemberdayaan. Bila terjadi gagal tender dalam pelelangan pengadaan BUP untuk pengelolaan Pelabuhan Cruise TA, agar PT Karangasem Sejahtera dapat ditunjuk untukmengelola jasa kepelabuhan tersebut dengan alasan PT. Karangasem Sejahtera merupakan Perusahaan Daerah (Perusda). Hal tersebut ditegaskan dalam UU. No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran yang ditindaklanjuti oleh PP. Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhan, yang memberikan kesempatan kepada BUMD untuk mengelola jasa kepelabuhan. BUMD PT.Karangasem Sejahtera sendiri kini telah mengantongi Ijin dari Mentri Perhubungan sebagi BUP. PT. Karangasem Sejahtera sesuai Surat Menhub Nomor B.11.579/PP.001 tanggal 3 Oktober 2011, PT. Karangasem Sejahtera sudah diberi kesempatan untuk mengelola sementara Pelabuhan Cruise. Selama ini PT. KS telah memiliki pengalaman dalam pengelolaan pelabuhan pariwisata cruise Tanahampo menyusul keberhasilan uji coba dalam hal Embarkasi-Dembarkasi sejumlah Kapal Cruise yang dibantu dengan menggunakan kapal sekoci.
Namun, demikian Sekda Adnya Mulyadi, bila mana tidak ada tindak lanjut dalam penyelesaian pembangunan dan pengelolaan BUP nya, Pemkab Karangasem berharap agar diserahkan asset yang ada di Pelabuhan Pariwisata Cruise Tanahampo kepada Pemkab Karangasem, dan Pemkab Karangasem sendiri sudah siap melanjutkan penyelesaian pembangunan dengan menggandeng investor berpengalaman dibidang pengelolaan pelabuhan pariwisata cruise manca negara, yang menyatakan kesanggupannya bekerjasama. Strategi pembangunan infrastruktur pelabuhan cruise merupakan upaya untuk mendorong pemerataan dan pertumbuhan pembangunan, sekaligus mengurangi terjadinya kesenjangan pembangunan antara Bali Selatan dengan Bali Timur, mengingat Bali sangat tergantung dari sektor pariwsata.
Riwayat Pelabuhan alam Tanahampo sendiri, sudah berkembang sejak tahun 1930, terus disinggahi cruise rata2 60 kali pertahun dan terbukti ber dampak ekonomi bagi masyarakat. Atas potensi itulah Bupati Karangasem I Wayan Geredeg melakukan penjajagan ke agenta cruise Miami Florida, karena mereka para agent cruise sangat antusias ingin cepat lego jangkar dan berlabuh di Tanahampo. Komitment itu juga dipertegas dengan adanya Kunjugan Presiden RI tahun 2006 silam ke Nusa Penida, yang dimanfaatkan Bupati Geredeg untuk berdiskusi masalah pembangunan dermaga cruise.
Selanjutnya saat itu juga Presiden memerintahkan Mentri Perhubungan agar membangun cruise dan disepakati pembangunan dilakukan bersama-sama antara Mentri Perhubungan untuk pembangunan sisi laut, Pemprop Bali bertanggungjawab untuk membangun di sisi darat berupa gedung terminal dan Pemkab Karangasem meyiapkan asset tanah lokasi pelabuhan dan pengadaan tanah untuk akses jalan keluar. Kesepakatan tersebutdituangkan melalui MOU Menhub - Gubernur - Bupati Karangasem masing-masing Nomor PM .50 tahun 2011, No. 675/04/KB/B. Pem/2011 dan No. 075/03/T.Pem/2011, yang juga telah dilandasi adanya kesepahaman sebelumnya.
Pelabuhan Pariwisata Cruise Tanahampo yang menjadi prioritas pembangunan sudah berdasarkan kajian tehnis lengkap baik FS, DED, Amdal maupun kelayakan lainnya dengan panjang dermaga 154 meter, dibangun sejak tahun 2007 menyerap dana APBN sebesar 90 M sampai tahun 2010 antara lain dalam bentuk pembangunan pematangan lahan, pembangunan causeway, Trestle dan dermaga, verlay jalan masuk dan badan jalan dan perkerasan akses keluar areal. Dari Pemkab Karangasem sejak 2006 sampai 2008 membiayai berupa studi kelayakan, DED sisi darat, master plan, pengadaan tanah zona inti dan peningkatan jalan akses (pengaspalan) dan pembebasan lahan jalan masuk ke pelabuhan sebesar 5.991.473.000. Sementara Pemprop Bali telah mendukung dengan dana sebesar 14.968.000.000 untuk pembangunan gedung penumpang, gedung terminal, pengawas gedung terminal, gedung kantor Adpel dan CIQ, Konsultan pelaksanaan landscape dan konsultan pengawas landscape.
Sumber : KarangAsem.go.id