
Sayangnya hingga kini kawasan Agropolitan yang meliputi wilayah Kecamatan Socah, Kecamatan Socah Burneh, dan Kecamatan Kota Bangkalan belum terlihat jelas manfaatnya. Padahal kawasan Agropolitan dirancang sebagai penghasil produk pertanian unggulan.
Serta rencananya di kawasan tersebut juga akan dibangun pabrik untuk mengolah produk pertanian unggulan di Bangkalan, selain itu akan terdapat Sub Terminal Agribis (STA) yang dalam masterplan akan berada di Pasar Kencur, Kecamatan Socah.
”Tidak benar jika kawasan Agropolitan tidak berjalan, sebab setiap tahun dilakukan evaluasi untuk meninjau kesusksesan kawasan Agropolitan itu,” bantah Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bangkalan, Saad Asj'ari, melalui Kepala Bidang Ekonomi Safril Hidayat, Jum’at (22/2/2013).
Ia menjelaskan, selama ini memang kawasan Agropolitan yang ada tidak bisa secara maksimal terlihat sebab kawasan yang terbentuk dari perencanaan provinsi ke daerah (Top Down) tersebut terkendala banyak faktor.
”Salah satunya adalah rendahnya produktivitas hasil pertanian yang ada di Bangkalan, sehingga untuk mencapai posisi Agropolitan sangat sulit, ditambah masih banyaknya lahan pertanian yang dikelola secara tradisional oleh para petani, sehingga berpengaruh pada tingkat produktivitasnya,” ungkapnya.
Menurutnya, dari segi kualitas Bangkalan memiliki sejumlah produk unggulan seperti varietas Salak Kramat Bangkalan dan Melati Rato Ebuh yang sudah diakui secara nasional sebagai produk unggulan kabupaten Bangkalan.
“Selama ini juga terkendala minimnya kapasitas produksi,” pungkasnya.
Sumber :Seruu.Com