
Didik mencontohkan sistem transportasi kereta yang memerlukan penambahan jalur. Dengan mengembangkan KRL serta membangun monorail, maka warga akan lebih mudah dan nyaman dalam bepergian.
"Di waktu mendatang, program saya untuk transportasi massal tidak hanya mengembangkan KRL, tapi kami akan mengembangkan MRT bersama monorail," ujar Didik saat ditemui di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2012).
Pengembangan sistem transportasi tersebut, lanjut Didik, akan disertai dengan pengembangkan ruang publik. Sebabnya, saat ini begitu banyak stasiun yang juga dipakai untuk berdagang oleh warga. Hal ini dinilai baik, karena bisa membantu masyarakat mencari nafkah. Namun, Didik menekankan perlunya pengoptimalan dan penataan ruang publik bagi para pedagang.
"Setiap stasiun monorail akan ada ruang publik yang banyak, sehingga makin banyak orang yang berdagang di situ. Kalau banyak orang maka kesejahteraan warga bisa dtingkatkan. Sama dengan visi Hidayat-Didik, yakni sejahtera. Kenapa sejahtera? Karena pusat perputaran uang atau bisnis dua pertiga nasional itu ada di Jakarta," imbuh Didik.
Menurutnya, persoalan kemiskinan bisa dipecahkan membuka ruang bagi masyarakat untuk berusaha sehingga perputarannya bisa terus-menerus. Bukannya dengan membagi-bagikan uang yang mudah habis. Dengan memberikan kesempatan berdagang akan bisa bertahan seumur hidup.
"Karenanya penataan pedagang bersama dengan transportasi itu harus jalan. Tidak boleh prinsipnya menggusur, tapi teman-teman yang berdagang, jangan berdagang di jalan, harus tertib, perlu ditata," ucapnya.
"Jadi konsep saya adalah membuka kesempatan seluas mungkin bagi usaha kecil untuk berusaha. Jadi sarana tranportasi terintegrasi dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Fasilitas stasiun dengan fasilitas publik diintegrasikan," jelas Didik.
Sumber : Detik.Com