
Dana yang telah dialirkan tahun 2012 melalui sekuritas dan penyaluran pinjaman mencapai Rp 3,252 triliun atau tumbuh sebesar 166% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,958 triliun. Ini secara kumulatif dari awal kegiatan total dana yang digelontorkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sampai dengan 31 Desember 2012 mencapai Rp 8,510 triliun untuk dilasurkan kepada 232.322 debitur KPR.
Baca juga: Tidak Serius! Jelang Akhir Tahun Realisasi KPR FLPP Dibawah 50 Persendan PT SMF Terbitkan Obligasi Berkelanjutan 1 Sarana Multigriya Finansial
Demikian diungkapkan Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF pada pemaparan kinerja SMF tahun 2012 dan strategi yang hendak dicapai tahun 2013 di Grha SMF, Panglima Polim, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Raharjo menjelaskan sekuritas sebesar Rp 1,000 triliun naik 142% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 703 miliar dan penyaluran pinjaman sebesar Rp 2,252 naik 180% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,254 triliun. Sehingga total aliran dana tahun 2012 adalah sebesar Rp 3,252 triliun atau mencapai 166% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,957 triliun.
“Dengan tambahan dana tahun 2012 sebesar Rp 3,252 triliun, maka secara kumulatif sampai tahun 2012 SMF telah berhasil mengalirkan dana dari pasar modal ke sektor riil perumahan mencapai Rp 8,510 triliun,” ujar Raharjo.
Untuk total aset SMF tahun 2012, kata Raharjo, sebesar Rp 6,810 atau naik 128% dari tahun sebelumnya yakni Rp 4,818 triliun. Untuk total liabilitas sebesar Rp 3,526 triliun naik 153% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,310 triliun, total ekuitas sebesar Rp 2,654 triliun naik 106% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,508 triliun dan laba bersih sebesar Rp 147 miliar naik 148% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 80 miliar.
“Dalam penyaluran pinjaman, kami menerapkan asas kehati-hatian sehingga diperoleh tingkat resiko kredit yang rendah yang menjadikan hingga saat ini tidak ada NPL,” ungkapnya.
Raharjo juga menjelaskan pertumbuhan penyaluran pinjaman diiringi dengan penerbitan surat hutang korporasi sebagai sumber pendanaan. Selama tahun 2012, SMF telah menerbitkan surat hutang sebesar Rp 2,580 triliun melalui penerbitan obligasi PUB I Tahap II sebesar Rp 1,250 triliun, PUB II Tahap I sebesar Rp 750 miliar dan satu penerbitan MTN sebesar Rp 580 miliar.
Sampai dengan akhir tahun 2012, posisi (outstanding) surat hutang SMF mencapai Rp 3,477 triliun, sedangkan posisi (outstanding) penyaluran pinjaman mencapai Rp 4,779 triliun. Yang selisihnya penggunaan ekuitas, fungsi ekuitas disini adalah sebagai bridhing penyaluran pinjaman.
Selain perbankan konvensional, lanjut Raharjo, pihaknya berupaya meningkatkan penyaluran pinjaman pada perbankan syariah dan bank daerah melalui pendanaan dari pasar modal. Sumber dana ini dari penerbitan obligasi PUB II sebesar total plafon Rp 5 triliun, yang rencananya untuk PUB II Tahap II akan dilaksanakan pada pertengahan semester I / 2013.
“Kegiatan yang dilakukan SMF ini semoga secara bertahap mampu menciptakan mekanisme pasar yang dapat menurunkan tingkat suku bunga KPR sehingga memungkinkan kepemilikan rumah menjadi terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia,” katanya.
Sumber : LensaIndonesia