
JAKARTA, Jaringnews.com - Tinggi sebuah bangunan rusunawa (rumah susun sewa) kini didesain maksimal tiga lantai. Hal ini didasari pertimbangan bahwa, selama ini, lantai empat dan lima di sebuah rusunawa cenderung kosong. "Dengan desain tiga lantai, diharapkan bahwa semua lantai rusunawa ditempati," kata Menteri Perumahan Rakyat RI, Djan Faridz, di Jakarta hari ini.
Menteri Djan Faridz mengatakan bahwa saat ini program pengadaan rusunawa masih berlanjut, bukan terhenti seperti yang sering dianggap sebagian masyarakat. "Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini sedang mengubah hal terkait pengadaan rusunawa," kata dia.
Antara lain, kata dia, ada standardisasi desain rusunawa, demikian pula dalam pondasi bangunan tersebut. Dengan demikian, keperluan mengundang konsultan desain ataupun struktur bangunan bisa berkurang.
Selanjutnya, karena jumlah konsultan yang diperlukan berkurang, lelang proyek rusunawa bisa dimulai di bulan keempat. Tidak lagi di bulan kedelapan.
Ia pun mengatakan bahwa di kawasan non-Jakarta di sekitar, Kemenpera menginginkan agar asosiasi dan penyedia jasa konstruksi setempat, lebih berperan. Bukan sekadar didominasi oleh penyedia jasa dari Jakarta.
"Nantinya, dalam pengawasan pengadaan rusunawa, Kemenpera pun akan lebih melibatkan pihak Pemerintah Daerah via SKPD."
Kata Menteri Djan Faridz lagi, selama ini, proses hibah rusunawa memang lambat. Pembangunan properti tersebut seringkali sudah selesai sementara hibah dari negara ke penerima belum berlangsung.
"Tetapi, yang sering terjadi, mayoritas penerima hibah langsung menggunakan rusunawa tanpa menunggu proses hibah selesai."
Sumber : JaringNews.Com