Demikian dikatakan, Direktur Marketing PT Lafarge Cement Indonesia, Budi Dermawan dalam conferensi press di Jimbaran Medan Selasa (22/5) tadi pagi.
"Permasalahan tersebut umumnya terjadi pada masyarakat berpenghasilan menengah bawah yang memiliki daya beli terbatas dan akses terbatas pada pembiayaan. Juga kurangnya akses akan pengetahuan teknis, desain dan informasi akan bahan bangunan berkualitas mempersulit mereka mendapatkan hunian yang layak huni," jelasnya.
Salah satu ukuran dari rumah layak huni adalah bangunan yang kokoh terbuat dari bahan bangunan yang bermutu baik. Semen Andalas adalah semen berkualitas internasional yang dapat menghasilkan bangunan kokoh dan tahan lama.
Menangkap hal tersebut, pada 2012 PT Lafarge Cement Indonesia produsen Semen Andalas meluncurkan program "Rumahku" yang bertujuan agar masyarakat memiliki akses mendapatkan perumahaan yang layak dengan menyediakan bantuan pembiayaan berupa kredit dan bantuan teknis desain.
"Program Rumahku adalah program kerja sama dengan Bank BRI, lembaga mikro dengan jaringan luas lebih dari 4000 gerai ritel ditingkat sub-distrik. Kami sendiri ingin menunjukkan tanggungjawab dengan menggandeng IAI sebagai konsultasi dan BRI dalam memberi solusi bagi masyarakat dalam membangun rumah layak huni. Dan, bagi pihak perbankan dalam setiap konsumen dapat mewujudkan
kedepan jadi program perioritas kita di Sumut dengan menargetkan 500 unit untuk Sumbagut Aceh dan kepulauan Riau. Untuk tahap awal program ini berjalan di Kota Medan s/d Binjai dan Deliserdang," ungkapnya.
Hal senada dikatakan, Affordable Housing Project PT LCI, Paul Testard menegaskan, sebagai produsen bukan saja ingin menjual produk Semen tapi ingin membantu masyarakat dalam mewujudkan Rumah layak huni bagi masyarakat luas. seperti membangun toko, sekolah bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) membantu dalam merencanakan sebuah bangunan. Program kredit cepat dan ringan dengan suku bunga 0,8% s/d 1 % persen per bulan dan syarat ringan dengan agunan SK Camat.
"Proses sangat mudah yaitu bagi masyarakat yang berminat untuk membangun atau merenovasi rumah atau tempat usahanya bisa mendapat informasi dari panglong dan BRI unit terdekat mengisi formulir rekomendasi selanjutnya survei dilakukan oleh tim BRI dan Rumahku. Apabila disetujui, desain dan anggaran biaya akan disesuaikan dengan anggaran serta kemampuan. Dan, sejak Maret 2012 di kota Medan ada sekitar 60 rumah yang melalui program Rumahku,"jelasnya.
Menurut Wakil Pimpinan Wilayah Bidang Bidang Bisnis II Kanwil BRI Medan, Frans Hari Sistiyasta didampingi Kepala Bagian Bisnis Mikro Kanwil BRI Medan Jauhar Budiman mengatakan memang program ini sangat di mana di BRI segment mikro payment dalam pembiayaan membangun rumah kerja sama ini. Upedes utnuk KPR utk pembangunan rumah.
"BRI memiliki dua produk yaitu skema Upedes untuk pedagang Rp100 juta dengan suku bunga 0,8 persen dan kedua untuk pensiun Rp250 juta dalam jangka waktu 8 tahun dengan 0,8% s/d 1% dalam jangka waktu ditentukan dan jaminan cukup sederhana dengan kredit yang sangat fleksibel untuk usaha dan merenovasi rumah sekaligus jalan tentunya kita juga menghitung berdasarkan usahanya,"ungkapnya.
Sumber : TheGlobeJournal.Com