
Gelontoran air dari Bukit Durenan yang tidak tertampung di drainase Jalan Prof Soedarso atau Jalan Sendangmulyo Raya, juga merusak fasilitas umum warga.
"Setiap hujan datang, lingkungan kami pasti kebanjiran. Tapi air cepat surut karena langsung mengalir ke wilayah bawah. Banjir ada sejak bukit itu banyak dibangun perumahan," kata Jumpeno (50) warga Kampung Dadapan, RT 6 RW II, Sendangmulyo, Tembalang, Selasa (12/3).
Pasiran, Seksi Pembangunan RW II mengatakan, setidaknya ada 10 rumah warga yang kebanjiran setiap datang hujan. "Delapan ada di Kampung Dadapan Sendangmulyo, dua lagi di perumahan Taman Seruni Residence," ujarnya.
Derasnya luapan air dari Bukit Durenan juga telah merusak tanggul drainase di pinggir Jalan Dadapsari Raya. Akibatnya di beberapa titik di badan jalan mengalami ambles dan membahayakan pengguna jalan.
Tak hanya itu, area persawahan di sekitar Jalan Dadapsari turut rusak karena diterjang banjir.
"Air dari atas (bukit) masuk ke saluran air di Jalan Sendangmulyo Raya, kemudian menuju saluran di Jalan Dadapsari Raya. Karena drainasenya kecil, air meluber ke kawasan sekitar, termasuk merusak tanggul dan jalan Dadapsari Raya," terangnya.
Menurut Pasiran, warga sudah meminta kepada sejumlah pengembang yang ada di Bukit Durenan untuk menormalisasi saluran air yang ada Jalan Sendangmulyo Raya.
Sumber : SuaraMerdeka