Terhitung sejak awal program tersebut diwacanakan, Pemkot Samarinda telah membangun sebanyak 3.579 unit rumah. Masing-masing tersebar di berbagai wilayah. Mulai dari Bengkuring, Damanhuri, dan Talangsari di Samarinda Utara serta Handil Kopi, Sambutan Idaman Permai, dan Sambutan Asri, di Kecamatan Sambutan (selengkapnya lihat grafis).
Tak hanya itu, tahun ini pemkot juga berencana kembali menambah 105 unit di Perumahan Handil Kopi. Saat ini sedang dalam tahapan Detailed Engineering Design (DED) pematangan lahan. Dipastikan, sesudah DED-nya beres, bisa langsung dilanjutkan dengan pembangunan fisik rumah.
“Pembangunan 105 unit itu merupakan lanjutan. Karena memang lahan kita masih tersisa dan siap. Jadi tidak ada istilah mandek. Program relokasi terus berjalan,” ujar Plt Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Discipkatakot) Samarinda, Herwan Rifai kepada Sapos kemarin.
Ia melanjutkan, dari semua unit rumah yang disiapkan, hampir semuanya telah ditempati. Bahkan telah dilengkapi pula dengan fasilitas penunjang utama berupa jaringan air dan sambungan listrik. Hanya khusus Handil Kopi, dari 400 unit yang disiapkan, baru 378 yang telah ditempati. Sedangkan 22 unit lain yang baru dibangun belum ditempati.
“Sekarang lagi dipersiapkan SK (Surat Keputusan, Red) penunjukan warga yang akan menempati. Setelah itu langsung disambungkan listrik dan airnya,” tambah Kasie Pembangunan Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Discipkatakot, Suryo.
Tidak hanya itu. Suryo juga memastikan akses jalannya terus dibenahi. Bahkan untuk Handil Kopi tahun ini mendapatkan subsidi dari APBN untuk pembenahan akses jalan dengan sistem cor rigid. Progressnya kini sudah mencapai 80 persen.
Meski begitu, di sisi lain, Suryo mengakui jika masih banyak pula warga yang belum direlokasi. Secara keseluruhan tercatat sebanyak 2.560 rumah yang belum direlokasi. Itu tersebar di sepanjang bantaran SKM mulai Jembatan I hingga Jembatan VII. Secara perlahan, mereka semua itu juga akan direlokasi satu persatu secara bertahap. Itu seiring disiapkannya rumah baru dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang. Termasuk 102 unit yang kini dalam tahap perencanaan itu.
“Tapi sebagian lainnya kita upayakan lewat rumah susun. Biar kita bangunnya di tengah kota, tapi tidak sampai mengganggu aktivitas ekonomi mereka sebelumnya. Sempat dulu ada wacana akan mendapat subsidi dari APBN. Tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan. Yang jelas kita upayakan supaya sepanjang bantaran SKM itu bisa bersih semuanya,” pungkas Suryo.
Sumber : SamarindaPost