Menurut Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Indonesia (Apersi) Sumatera Selatan Abbas Minen, Kamis (14/3).
Kendala itu antara lain keterbatasan sumber daya manusia berkualitas, sehingga kebutuhan fasilitas perumahan masih kurang.
Pada acara musyawarah daerah Apersi, Abbas mengatakan kendala lainnya adalah permodalan yang belum mencukupi sehingga dalam membangunan perumahan terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah kurang maksimal.
Bukan itu saja, tetapi saat ini belum maksimalnya pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan perumahan tersebut.
Oleh karena itu masyarakat sekarang ini masih banyak yang belum memiliki rumah sendiri, katanya.
Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan, memang berdasarkan data Badan Pusat Statistik setempat, pada 2010 Sumsel masih kekurangan rumah sekitar 465 ribu unit.
Oleh karena itu, pengembang mempunyai tugas berat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal tersebut.
Upaya yang dilakukan antara lain Apersi siap melakukan kerja sama dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan dasar itu.
Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumsel Rizal Abdullah mengatakan, Pemerintah Provinsi dalam mengatasi kekurangan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah itu antara lain membangun rumah murah.
Dalam pembangunan rumah murah pemerintah memberikan hibah lahan sehingga masyarakat dapat mencicil dengan harga ringan, katanya.
Penulis/Editor : Bangun Lubis
Sumber : PalembangDotcom