Untuk mengetahui pengaruh sistem transportasi kota terhadap konsumsi BBM selama ini belum tersedia namun Dosen Tetap Universitas Semarang Ir Mudjiastuti Handajani MT berhasil mempertahankan disertasi penelitiannya yang berjudul ''Model Pengaruh Sistem Transportasi Kota di Jawa Terhadap Konsumsi BBM'' dalam ujian promosi doktor Teknik Sipil Program Pascasarjana Undip, Sabtu (31/3).
Hasil penelitian disertasi menunjukkan faktor penduduk berpengaruh tinggi sehingga perlu penataan land use(penggunaan lahan) yang kompak diikuti peraturan yang tegas. Pengaturan land use penting karena sistem transportasi kota berada di dalamnya. Kesimpulannya, sistem transportasi kota yang mengkonsumsi BBM secara efisien mencakup angkutan umum menggunakan kendaraan berkapasitas besar, trayek efisien, persentase jumlah kendaraan pribadi dan barang sedikit, pola jaringan jalan grid serta land useyang kompak.
Perlu Dibatasi
''Kendaraan penumpang pribadi sebagai pengguna langsung BBM perlu dibatasi atau dikurangi karena perbandingannya sangat timpang bila dibanding kendaraan umum. Diperlukan layanan angkutan umum andal, nyaman dan terjangkau agar semua kalangan bisa menggunakannya. Ini yang belum optimal dilakukan pemerintah,'' papar promovenda kelahiran Semarang, 12 Juni 1960 itu.
Penelitiannya itu memberikan manfaat dimana model yang digunakan mampu menghemat BBM hingga 40% secara komprehensif. Efisiensi dilakukan bersama di seluruh kota dan terintegrasi, tetapi jika bertahap maka diproritaskan kota metrolitan terlebih dulu baru kemudian kota besar dan sedang.
''Pertumbuhan penduduk tidak selalu menurunkan konsumsi BBM per kapita. Konsumsi BBM dipengaruhi tipologi dan sistem transportasi,'' ujar pengajar Magister Teknik Sipil Undip tersebut di hadapan tim penguji Prof Dr Ir Danang Parikesit MSc, Prof Dr Ir Ade Syafruddin MSc dan Dr Ir Heru Sutomo MSc. Sebagai promotor Prof Ir Pinardi Koestalam MSc dan ko-promotor Dr Ir Bambang Riyanto DEA.
Di akhir sidang terbuka yang dipimpin Sekretaris Senat Prof Dr Ir Sunarso MS tersebut, Mudjiastuti berhasil meraih gelar Doktor Teknik Sipil Pascasarjana Undip dan menjadi lulusan ke-14 dengan hasil sangat memuaskan. Dia berhasil lulus dengan nilai rata-rata kumulatif IPK 3,57.
Sumber : SuaraMerdeka.Com