
Ketua MPC, Djamaluddin Djafar, mengatakan, harga Rp70 bisa diterapkan karena ongkos produksi mampu ditekan. "Kita mendapat harga tanah yang lebih murah. Makanya bisa segitu," ujar dia, Senin, 21 Mei.
Seperti diketahui, program FLPP di Sulsel sendiri belum jalan. Sebab para pengembang masih mempersoalkan standar harga Rp70 yang dianggap terlalu rendah. Tidak sesuai dengan harga tanah di Sulsel, khususnya Makassar yang makin tinggi.
Untuk rumah murah tipe 36 itu, MPC merencanakan di Kabupaten Maros dan Gowa. "Ini semata-mata untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah," tambah mantan Ketua DPD REI Sulsel itu.
Djamal menjelaskan, MPC hadir bukan untuk bersaing dengan REI. MPC bukan asosiasi, tetapi klub bagi orang-orang yang bergelut di dunia properti di Sulawesi. Anggotanya saat ini, mencapai 100 orang.
MPC tak hanya diisi pengusaha properti. Ada juga dari kalangan notaris hingga penambang. Sebab, bidang usahanya memang meluas. Selain properti, juga menggarap industri dan pertambangan.
Langkah awal, MPC telah membangun sekira 200 unit rumah di Kendari, Sultra. Saat ini, sedang dipasarkan.
Sumber : Fajar.co.id