
"Jumlah pengaduan terbanyak adalah dari jasa bank dan perumahan," kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Sudaryatmo mengatakan, dari 620 pengaduan tersebut, YLKI telah melakukan tindak lanjut terhadap 385 pengaduan serta melakukan mediasi dengan berbagai pihak terkait sebanyak tujuh kali. Menurut dia, tren pengaduan konsumen untuk jasa keuangan perbankan cenderung terus meningkat, sementara untuk jasa perumahan dinilai terdapat penurunan tetapi tidak signifikan.
Sementara itu, Peneliti YLKI Yani Arianti Putri mengatakan, jumlah pengaduan yang terkait baik sektor perbankan maupun perumahan adalah mengenai penyesuaian untuk suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
"Banyak yang mengadukan mengapa BI rate (tingkat suku bunga Bank Indonesia) sudah turun, tetapi mengapa bunga KPR tidak turun," kata Yani.
Ia juga mengatakan, untuk sektor perumahan, pengaduan yang masuk antara lain keterlambatan serah terima rumah, sertifikasi, dan pengembalian uang konsumen saat pembatalan pembelian yang tidak sesuai dengan janji pengembang. Masing-masing permasalahan itu terdiri dari 12 pengaduan.
Sumber : Kompas