
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan rusun akan dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Penawaran rusun kepada calon penghuni akan dilakukan seperti konsep perumahan.
Menurut Ahok, langkah-langkah ini dilakukan untuk memperkecil peluang oknum-oknum yang ingin mempersulit warga kurang mampu untuk mendapat haknya menghuni rusun.
"Pak Gubernur sudah setuju, kita juga sudah bahas. Jadi kita bangun rusun seperti konsep perumahan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2013).
Ke depan, kata Ahok, sebelum rusun baru tersebut jadi berdiri maka calon-calon penghuni sudah ada.
"Sehingga begitu rusun ini diserahkan oleh developer, si orang-orang ini langsung menempati rumahnya dan sudah uji coba tinggal di situ. Kalau ada toilet yang bocor kan masih ada masa garansi, dari si kontraktor rusun. Nah... itu yang mau kita ubah," ujar suami Veronika Tan ini.
Ahok mengatakan sedikitnya 1.280 unit di Rusun Marunda saat ini masih kosong.
"Tapi berantakan tidak ada jendela dan pintu. Yang paling penting kita masukkan air dulu. Pipanya rusak tidak ada air ya taruh saja gentong besar diberi pipa, tiap lantai ada dua gentong, semua orang diberikan dua ember-ember sama gayung, kalau listrik juga susah sambungkan saja kabelnya tiap lantai jadi ada lampu. Jadi pengawasan juga bisa dari masyarakat, tidak mungkin juga kita kirim inspektorat untuk mengawasi 2.000 warga sekaligus," papar Ahok.
Sumber : Detik