”Berdasarkan perencanaannya, Surabaya butuh sepuluh twin blok, tapi tahun ini baru akan ada enam twin blok saja. Selanjutnya, kami minta tambah empat twin blok lagi ke pusat,” kata Hendro Gunawan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Kamis (22/3).
Khusus di Osowilangun, lanjut dia, Pemkot sudah menyediakan 10 hektare berupa lahan bekas tanah kas desa (TKD). Setiap twin blok di sana mampu menampung 96 kepala keluarga. “Tugas Pemkot menyediakan lahan pengurukannya, sedang yang membangunnya pemerintah pusat,” ujar Hendro.
Hendro Gunawan menambahkan, rencana pembangunan rusun di Menanggal sebenarnya direncanakan akan dilakukan tahun 2010. Namun, dana dari pusat sampai hari ini masih belum turun.
Menurutnya, model rusun-rusun tersebut nantinya akan mirip Rusun Penjaringan Sari II. Rusun itu akan dibangun empat lantai dan terdiri atas dua blok. Satu blok berisi 99 unit. Selain itu, ada tiga rumah di lantai bawah yang ditujukan bagi orang cacat dan orang lanjut usia.
Soal kebutuhan rusun di Surabaya, lanjutnya, memang cukup banyak. Karena, untuk menampung warga yang tidak mampu. Termasuk untuk menampung warga yang selama ini hidup di stren kali.
Terkait dengan ini Ir Djumaji, Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan (BPTB) Pemkot Surabaya mengatakan, Surabaya masih membutuhkan banyak rusun khususnya untuk warga kota yang berekonomi menengah ke bawah. Ini sejalan dengan berkembangnya jumlah penduduk Surabaya dan semakin sempitnya lahan di tengah kota. Namun, Surabaya sendiri belum bisa memprediksi berapa jumlah kebutuhan soal rusun tersebut.
Sementara itu, pembangunan rusun di Grudo dengan membongkaran rumah dinas PU Bina Marga di Jl. Grudo V merupakan salah satu rencana untuk menambah kebutuhan rusun di Surabaya. Pembangunan rusun di sana terdiri dari 5 lantai dengan sekitar 100 ruang. “Rusun Grudo sudah hampir selesai, tapi pengelolaannya belum diserahkan ke kami,” ujarnya.
Sedangkan rusun di Surabaya sendiri sebetulnya juga sudah banyak karena ada sekitar 7 titik. Di antaranya, di Penjaringansari, Urip Sumoharjo, Sumbo, Bangunsari, Randu, Warugunung dan Wonorejo.
Sumber : SurabayaPostOnline