
“Saya minta tahun ini juga selesai. Jika memang tahun anggaran ini tidak cukup, di perubahan anggaran kita masih memiliki dana untuk menyelesaikannya,” yakin Sutarmidji usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Pontianak Timur, Senin (4/2) di Aula Kantor Camat Pontianak Timur.
Bukan hanya itu, Sutarmidji juga memprioritaskan pembangunan drainase tersier di wilayah tersebut. Tak hanya di sektor pembangunan, masalah kemiskinan juga akan ditekan hingga enam persen lebih. “Kalau angka kemiskinan sudah sampai enam persen lebih, untuk menekan di bawah itu memang agak sulit. Tetapi kita akan berupaya,” katanya.
Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan perbaikan jalan lingkungan atau gang-gang juga menjadi target penyelesaian pembangunan. Sektor pendidikan dan kesehatan pun sangat penting dalam pembangunan di Pontianak Timur.
Camat Pontianak Timur Rizal menyatakan musrenbang yang digelar ini sebagai proses akumulasi pra-musrenbang tingkat RW dan kelurahan. “Alhamdulillah sesuai rencana, pada hari ini kita menggelar musrenbang tingkat Kecamatan,” tutur Rizal.
Ia menambahkan, musrenbang ini bukanlah merekapitulasi keinginan-keinginan, melainkan sebagai wadah memusyawarahkan, kemudian merencanakan program-program dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat di Kecamatan Pontianak Timur. “Meskipun letaknya di tujuh kelurahan, tetapi ruang lingkupnya menjadi skala prioritas,” ungkapnya.
Menurut Rizal, persoalan pokok dalam musrenbang ini tentunya berkaitan dengan infrastruktur yang secara notabene menjadi tolak ukur dalam kegiatan pembangunan. “Sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan peningkatan perekonomian masyarakat. Tidak lupa juga kegiatan yang ada kaitannya dengan sosial budaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Heri Mustamin SH sangat mengharapkan Pemkot Pontianak bisa menuntaskan seluruh pembangunan infrastruktur di Kecamatan Pontianak Timur yang masih tersisa. Sebab bagaimanapun Pontianak Timur merupakan cikal-bakal berdirinya Kota Pontianak.
“Pemkot memang harus memerhatikan pembangunan di Pontianak Timur. Apalagi dalam setiap rapat dan pertemuan saya selalu mengupayakan pembangunan mengarah ke sana. Sebab bagaimanapun penataan kawasan Pontianak Timur penting, mengingat kawasan itu dijadikan sebagai lokasi wisata masyarakat,” ujarnya.
Pontianak Timur, menurut Heri, bukan lagi kawasan “angker” untuk investasi. Sudah banyak pengembang membangun perumahan di kawasan tersebut. Bahkan perumahan yang harganya di atas Rp 400 juta.
Bahkan kalangan investor percaya pada masyarakat Pontianak Timur. Khususnya keamanan berinvestasi di wilayah tersebut. “Makanya pembangunan infrastruktur seperti jalan harus menjadi skala prioritas Pemkot. Sehingga gerak investasi di sana lebih cepat. Jangan ada yang mengatakan Pontianak Timur itu kawasan ‘Texas’, buktinya pengembangan usaha justru mengarah di kawasan tersebut, khususnya perumahan. Kan tidak mungkin orang mau membeli rumah kalau kawasannya tidak aman,” jelas Heri yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pontianak Timur itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Ir H Edi Rusdi Kamtono MT MM mengatakan Pemkot Pontianak mendapatkan anggaran Rp76 miliar untuk pelebaran dan peningkatan jalan-jalan di kota itu untuk tahun 2013.
Diutarakannya, ruas jalan yang akan dilebarkan dan ditingkatkan menggunakan fondasi semen itu, di antaranya di Jalan 28 Oktober, Komodor Yos Sudarso, Tanjung Raya II, Jalan Ahmad Yani Pontianak, dan sejumlah jalan protokol di Pontianak.
Edi menyatakan anggaran untuk pelebaran dan peningkatan jalan mengalami peningkatan sebesar 20 persen dari tahun sebelumnya Rp52 miliar.
Sumber : EquatorNews