
Anggota Tim Sukses Dede-Lex, Saeful Huda, mengatakan, Jawa Barat, dengan jumlah penduduk yang besar dan posisi geografis yang strategis sebagai penyangga Ibu Kota, seharusnya memiliki infrastruktur yang bagus.
Di Jabar selatan, kata Saeful, selain jalan dan jembatan, kondisi pelabuhan di Pelabuhan Ratu (Sukabumi) dan Pangandaran (Ciamis) harus dibenahi dan ditingkatkan. "Untuk infrastruktur ini perlu ada langkah besar yang diciptakan. Pangandaran dan Pelabuhan Ratu, minimal harus menjadi pelabuhan inter-island (antarpulau)," kata Saeful di Bandung, Selasa (29/1).
Pasangan Dede-Lex, kata Saeful, memiliki komitmen tinggi terhadap persoalan infrastruktur, misalnya meningkatkan status sejumlah ruas jalan, dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi. "Dengan peningkatan status ini, otomatis kondisi jalannya pun akan lebih bagus," ujar Saeful.
Tentang pengembangan Kota Bandung sebagai kota metropolitan, Saeful mengatakan, pengembangannya jangan sampai menjadi beban Kota Bandung semata. Menurut Saeful, untuk masalah ini perlu melibatkan Pemprov Jabar.
Sekretaris Tim Sukses Rieke-Teten, Abdy Yuhana, mengatakan, pasangan yang diusung PDIP ini menginginkan spirit baru dalam membangun Jabar. Artinya, kata Abdy, kepemimpinan harus solid dan pelayanan birokrasi harus bagus, termasuk dalam hal ini adalah pembangunan infrastruktur.
"Pembangunan infrastruktur harus dipercepat, terutama di Jabar selatan. Sayang sekali potensi Jabar selatan yang besar itu tidak digarap secara maksimal," kata Abdy.
Abdy mengatakan, pasangan Rieke-Teten sangat memahami bahwa Jabar selatan memiliki potensi wisata yang luar biasa. Untuk itu, perbaikan jalan dan jembatan ke daerah tujuan wisata di Jabar selatan akan diprioritaskan.
Mengenai pembangunan Bandara Kertajati, Abdy mengatakan, Rieke-Teten akan mendorongnya sehingga bisa cepat terealisasi. Kebutuhan akan bandara di Jawa Barat, kata Abdy, sudah sangat mendesak.
Secara terpisah, pasangan Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim memandang buruknya infrastruktur jalan merupakan salah satu faktor penyebab terhambatnya pertumbuhan tiga sektor utama, yaitu kesejahteraan, kemiskinan, dan pengangguran, di Jabar bagian selatan dan timur.
Ketua Tim Sukses Irianto-Tatang, Lili Asdjudiredja, mengatakan, jika kondisi infrastruktur selatan dibenahi, akan banyak potensi daerah setempat yang bisa dimunculkan, seperti pertambangan dan perikanan. Hal itu akan membuat pertumbuhan ekonomi rakyat terus tumbuh yang bisa berimbas kepada naiknya kesejahteraan dan berkurangnya pengangguran.
"Sekarang bayangkan saja, pengangguran di Jabar itu sangat tinggi, mencapai 1,9 juta. Jika kondisi seperti ini terus terjadi, angka ini akan terus naik," kata Lili.
"Kemiskinan yang ada di daerah selatan justru akan kami prioritaskan (untuk dibenahi). Salah satunya dengan bantuan Rp 500 juta ini. Dengan demikian, infrastruktur bisa lebih baik. Kegiatan ekonomi bisa berjalan untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat," katanya.
Sumber : TribunNews