
“Kita akan terus membangun jalan dan infrastruktur seperti yang dilakukan sebelumnya di saat populasi usia lanjut meningkat dan jumlah penduduk menurun,” jelas Takayoshi Igarashi, profesor kebijakan publik Universitas Hosei, Jepang, yang menyarankan pemerintahan membangun kembali infrastruktur pasca-gempa bumi pada 2011, seperti dilansir Reuters, Senin (25/2/2013).
Anggaran infrastruktur berada di posisi pertama ekonomi Jepang, setelah tekanan kepada Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) untuk mengakhiri deflasi. Sejak Abe terpilih, pemerintahannya telah mengalokasikan dana sebesar 10 triliun yen (USD107 miliar) untuk infrastruktur baru, yang setengahnya didanai utang pemerintah.
Para ekonom memperingatkan, tanpa reformasi untuk meningkatkan potensi pertumbuhan jangka panjang, anggaran tersebut hanya akan menggelembungkan utang pemerintah yang mencapai dua kali lipat dari penghasilan nasional.
“Dampaknya harus substansial namun juga jangka pendek,” kata Tomo Kinoshita, kepala ekonom di Nomura Securities,Tokyo.
Kinoshita memperkirakan, bahwa setiap 10 triliun yen pengeluaran hanya akan menambah sekitar 11 triliun yen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sumber : SindoNews