"Jika melihat prospek pertumbuhan ekonomi domestik selama 10 tahun terakhir, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sehingga mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak naik secara bersamaan," ujar Direktur PT CIMB Principal Asset Management Fajar Rachman Hidajat di Jakarta, Rabu (13/3).
Ia menambahkan meningkatnya indeks BEI itu memicu investasi di reksadana saham masih memberikan imbal hasil tinggi dibandingkan obligasi atau deposito.
"Jika memakai data 10 tahun terakhir, reksadana saham dapat memberikan imbal hasil sekitar 30 persen lebih, sementara obligasi dan deposito masing-masing sebesar 6,8 persen dan 19,69 persen. Reksadana memberikan imbal hasil yang menarik kalau dalam waktu jangka panjang," katanya.
Ia mengemukakan total dana kelolaan atau "asset under management" (AUM) di industri reksadana saham cenderung meningkat. Pada 2012 total dana kelolaan industri reksadana saham mencapai Rp68,39 triliun atau meningkat sebesar 7,89 persen dibandingkan tahun 2011.
Fajar mengatakan pihaknya menargetkan total dana kelolaan sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2013 atau meningkat sekitar 84,21 persen jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu Rp1,9 triliun.
"Kami targetkan AUM akan mencapai Rp3 triliun-Rp3,5 triliun hingga akhir 2013. Saat ini, dana kelolaan sekitar Rp2,31 triliun. Peningkatkan dana kelolaan reksadana itu akan didukung oleh produk-produk reksadana yang sudah ada, dan peluncuran reksadana baru pada 2013 ini," kata dia.
Ia menambahkan dalam waktu dekat CIMB-Principal Asset Management akan meluncurkan reksadana saham baru, yakni CIMB Principal Indo Domestic Equity Fund.
"Kami optimistis produk reksa dana baru itu juga akan menghasilkan imbal hasil sekitar 10 persen-15 persen selama satu tahun, seiring dengan target rata-rata pertumbuhan reksa dana saham perusahaan tahun ini," ujar dia.
Fajar menilai peluncuran reksa dana saham yang rencananya pada awal kuartal kedua 2013 merupakan momentum yang tepat. Secara historis, indeks BEI akan bergerak melemah pada periode itu.
"Dari target dana kelolaan itu, diharapkan Rp500 miliar dari reksadana berbasis saham, dan sisanya yang lain," kata Fajar.
Sumber : BeritaSore