
"Birokrasi Sumut dianggap satu hambatan yang cukup serius terhadap turunnya ekonomi Sumut di 2012. Kesulitan inilah yang bisa menghambat, pasalnya investor akan lebih senang melakukan investasi di tempat yang birokrasinya bisa memberikan jaminan untuk berinvestasi," katanya, Rabu (6/2/2013).
Begitu juga dengan infrastruktur, menurut Ishak harusnya Seimangke sudah bisa beroperasi tahun 2012 kemarin, namun karena infrastruktur belum maksimal maka waktunya pun terus mengalami pengunduruan.
"Perkiraannya kan Seimangke bisa siap 2012 kemarin sehingga bisa memberikan masukan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sumut, namun kenyataannya kan tidak," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara merilis, pada tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dipastikan mengalami penurunan setelah hanya tumbuh sebesar 6,22 persen dibanding 2011 lalu sebesar 6,63 persen.
"Laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2012 kemarin yang digambarkan oleh PDRB hanya sebesar 6,22 persen, lebih rendah sedikit di bawah pertubuhan ekonomi nasional yang berada di angka sebesar 6,23 persen," kata Suharno, Kepala BPS Sumut.
Pertumbuhan ekonomi Sumut 2012 bahkan lebih rendah dibanding tahun 2010 yang mencapai 6,42 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami perlambatan tertumbuhan keculai sektor industri.
Sumber : TribunNews