• Home
  • Tata Ruang
    • Penataan Ruang>
      • Istilah dan Definisi
      • Azas dan Tujuan
      • Klasifikasi Penataan Ruang
      • Tugas dan Wewenang
      • Pengaturan dan Pembinaan
      • Pelaksanaan Penataan Ruang>
        • Perencanaan Tata Ruang>
          • Umum
          • Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional
          • Perencanaan Tata Ruang Wilayah Provinsi
          • Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten
          • Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kota
        • Pemanfaatan Ruang>
          • Umum
          • Pemanfaatan Ruang Wilayah
        • Pengendalian Pemanfaatan Ruang
        • Penataan Ruang Kawasan Perkotaan
        • Penataan Ruang Kawasan Perdesaan
      • Pengawasan Penataan Ruang
      • Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat
      • Sengketa, Penyidikan dan Pidana
    • RTRW Nasional>
      • Istilah dan Definisi
      • Tujuan dan Kebijakan>
        • Tujuan
        • Kebijakan dan Strategi
      • Rencana Struktur Ruang>
        • Sistem Perkotaan
        • Sistem Transportasi>
          • Transportasi Darat
          • Transportasi Laut
          • Transportasi Udara
        • Sistem Energi
        • Sistem Telekomunikasi
        • Sistem Sumber Daya Air
      • Rencana Pola Ruang>
        • Kawasan Lindung
        • Kawasan Budi Daya
      • Kawasan Strategis
      • Pemanfaatan Ruang
      • Pengendalian Ruang>
        • Peraturan Zonasi
        • Perizinan
        • Insentif Disinsentif
        • Sanksi
    • RTRW Provinsi>
      • Pendahuluan>
        • Istilah dan Definisi
        • Acuan Normatif
        • Fungsi dan Manfaat
      • Ketentuan Teknis>
        • Tujuan & Kebijakan
        • Rencana Struktur Ruang
        • Rencana Pola Ruang
        • Kawasan Strategis
        • Pemanfaatan Ruang
        • Pengendalian Ruang
        • Format Penyajian
      • Proses dan Prosedur>
        • Proses RTRW
        • Prosedur RTRW
        • Penetapan RTRW
    • RTRW Kabupaten>
      • Pendahuluan>
        • Istilah dan Definisi
        • Acuan Normatif
        • Fungsi dan Manfaat
      • Ketentuan Teknis>
        • Kebijakan dan Strategi
        • Rencana Struktur Ruang
        • Rencana Pola Ruang
        • Kawasan Strategis
        • Pemanfaatan Ruang
        • Pengendalian Ruang
        • Format Penyajian
      • Proses dan Prosedur>
        • Proses RTRW
        • Prosedur RTRW
        • Penetapan RTRW
    • RTRW Kota>
      • Pendahuluan>
        • Istilah dan Definisi
        • Acuan Normatif
        • Fungsi dan Manfaat
      • Ketentuan Teknis>
        • Kebijakan dan Strategi
        • Rencana Struktur Ruang
        • Rencana Pola Ruang
        • Kawasan Strategis
        • Pemanfaatan Ruang
        • Pengendalian Ruang
        • Format Penyajian
      • Proses dan Prosedur>
        • Proses RTRW
        • Prosedur RTRW
        • Penetapan RTRW
    • Kawasan>
      • Kawasan Budidaya
      • Reklamasi Pantai
      • Rawan Bencana Longsor
      • Rawan Letusan Gunung Api dan Gempa Bumi
      • Ruang Terbuka Hijau
  • Berita
    • Tata Ruang
    • Infrastruktur
    • Transportasi
    • Perumahan
    • Prasarana dan Sarana>
      • Air Minum
      • Sanitasi
      • Persampahan
      • Drainase
      • Fasilitas Umum
    • Pertanahan
    • Konstruksi
    • Sekilas Info>
      • Tata Ruang
      • Infrastruktur
      • Transportasi
      • Perumahan
      • Pertanahan
      • Ekonomi
      • Metropolitan
  • Regulasi
    • Undang-undang>
      • Penataan Ruang
      • Sumber Daya Air
      • Perumahan Permukiman
      • Bangunan Gedung
      • Pengelolaan Sampah
      • Jalan
      • Lainnya>
        • Sistem Perencanaan
        • Rencana Pembangunan Jangka Panjang
        • Pemerintah Daerah
        • Perimbangan Keuangan
        • Pengelolaan Wilayah Pesisir
        • Lingkungan Hidup
        • Konservasi
        • Pertambangan Mineral dan Batu Bara
        • Perindustrian
        • Kehutanan
        • Penerbangan
        • Perairan Indonesia
        • Pelayaran
        • Perikanan
        • Pertahanan Negara
    • Peraturan Pemerintah>
      • RTRW Nasional
      • Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
      • Penyelenggaraan Penataan Ruang
      • Penatagunaan Tanah
      • Organisasi Perangkat Daerah
      • Jalan Tol
    • Peraturan Presiden>
      • Bakor Penataan Ruang
      • Kebijakan Pertanahan
    • Peraturan Menteri PU>
      • Pedoman RTRW>
        • Pedoman RTRW Provinsi
        • Pedoman RTRW Kabupaten
        • Pedoman RTRW Kota
        • Pedoman Teknis Analisis
        • Persetujuan Substansi RTRW
      • Pedoman Kawasan>
        • Pedoman Kawasan Budi Daya
        • Pedoman Kawasan Reklamasi Pantai
        • Pedoman Kawasan Rawan Longsor
        • Pedoman Kawasan Gunung Berapi dan Gempa
        • Pedoman Ruang Terbuka Hijau
      • Standar Pelayanan
      • Penyidik PNS Penataan Ruang
      • Pemberian Izin Usaha
    • Peraturan Menteri Perumahan>
      • Petunjuk Pelaksanaan Kasiba Lisiba
      • Petunjuk Teknis Kasiba Lisiba
      • Badan Pengelola Kasiba Lisiba
  • Pedoman
    • Rencana Tata Ruang>
      • RDTR Kabupaten
      • RDTR Kota
    • Air Minum
    • Air Limbah
    • Persampahan
    • Drainase
  • Presentasi
    • Future of the Cities
    • Sustainable Cities
    • Smart Cities
    • Urbanisation
    • City Planning
    • The Best Cities
    • Infrastructure
    • Transportation
    • Street and Pedestrian
    • Community Participation
  • RTRW
    • RTRW Nasional>
      • RTRW Nasional
      • Struktur Ruang
      • Pola Ruang
      • Sistem Perkotaan
      • Sistem Transportasi
      • Wilayah Sungai
      • Kawasan Lindung
      • Kawasan Andalan
      • Kawasan Strategis
    • RTRW Pulau>
      • Pulau Sumatera
      • Pulau Jawa
      • Pulau Kalimantan
      • Pulau Sulawesi
      • Kepulauan Maluku
      • Pulau Papua
    • RTRW Provinsi>
      • NAD
      • Sumatera Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Jambi
      • Riau
      • Kepulauan Riau
      • Bengkulu
      • Bangka Belitung
      • Lampung
      • Banten
      • DKI Jakarta
      • Jawa Barat
      • DI Yogyakarta
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Bali
      • Nusa Tenggara Barat
      • Nusa Tenggara Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Sulawesi Barat
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Gorontalo
      • Maluku
      • Maluku Utara
      • Papua
      • Papua Barat
    • RTRW Kabupaten/Kota>
      • NAD
      • Sumatera Utara
      • Riau
      • Bangka Belitung
      • Lampung
      • Banten
      • Jawa Barat>
        • Kab Bandung
        • Kab Bogor
        • Kota Bandung
      • Jawa Tengah>
        • Kab Banyumas
        • Kab Batang
        • Kab Blora
        • Kab Bayolali
        • Kab Brebes
        • Kab Jepara
        • Kab Magelang
        • Kab Pati
        • Kab Pekalongan
        • Kab Pemalang
        • Kab Purbalingga
        • Kab Semarang
        • Kab Sukoharjo
        • Kab Temanggung
        • Kab Wonogiri
        • Kab Wonosobo
        • Kota Magelang
        • Kota Pekalongan
        • Kota Salatiga
        • Kota Semarang
        • Kota Tegal
      • DI Yogyakarta>
        • Kab Bantul
        • Kota Yogyakarta
      • Jawa Timur>
        • Kab Bojonegoro
        • Kab Jombang
        • Kab Malang
        • Kab Pasuruan
        • Kab Sidoarjo
        • Kota Batu
        • Kota Malang
        • Kota Probolinggo
        • Kota Surabaya
      • Nusa Tenggara Barat>
        • Kab Bima
        • Kab Lombok Utara
      • Nusa Tenggara Timur>
        • Kab Timor Tengah Utara
        • Kab Nagekeo
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
  • Info Lelang
    • Penataan Ruang
    • Air Minum
    • Penyehatan Lingkungan
  • Perpustakaan
  • Contact

Pembenahan Infrastruktur Kota Mendesak

04/02/2013

1 Comment

 
Ajibarang Menuju Kota Industri

BANYUMAS - Untuk menghadapi perkembangan Ajibarang menuju kawasan industri, pariwisata dan perdagangan, pembenahan sejumlah infrastruktur fisik dinilai mendesak dilakukan.

Dorongan untuk peningkatan ekonomi kota juga harus dibarengi keseimbangan dengan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) guna  menjaga ekologi wilayah.  

Peran pemerintah dalam menyediakan berbagai infrastruktur fisik penunjang perkembangan kota sangat diperlukan. Apalagi dalam waktu dekat akan berdiri pabrik semen berskala besar di wilayah Ajibarang. Pembenahan infrastruktur jalan khususnya dari Ajibarang-Wangon beserta drainase sangat diperlukan untuk mendukung.

’’Selain itu, dampak lingkungan sebagaimana diatur dalam dokumen AMDAL dan regulasi tata ruang juga perlu dilaksanakan dengan konsisten. Apalagi sekarang perkembangan kota semakin pesat,’’  kata Kepala Desa Tiparkidul, Kecamatan Ajibarang, Handoyo, kemarin.

Pembenahan jalan dan drainase di Daerah Milik Jalan (Damija) sangat diperlukan. Selain itu, ketersediaan RTH sebagai diamanatkan dalam Perda Tata Ruang No 10 tahun 2011 sebanyak 20% dari pengembangan kawasan juga perlu diimplementasikan.

Hal itu penting untuk agar pertumbuhan ekonomi dan ekologi dapat berjalan seimbang dan berkesinambungan.

’’Selain reklamasi terencana dan sistematis untuk kawasan tambang bahan baku semen, kawasan industri dan wisata di Ajibarang juga perlu didukung dengan penyediaan akses jalan, RTH yang mencukupi,’’ kata Kepala Desa Pancasan, Achmad Munawar.

Berbagai agenda kebutuhan pengembangan kota itu yang tertera dalam Rencana Detail Tata Ruang Wilayah (RDTRW) hendaknya dapat secepatnya direalisasikan oleh pemerintah.

Apalagi sekarang kebutuhan akan pelebaran jalan, jembatan penyeberangan, RTH sudah mendesak diperlukan.

’’Kami berharap tidak hanya jalan menuju pabrik semen saja yang dilebarkan, tetapi juga jalan provinsi dan nasional di wilayah Ajibarang Kulon. Lebih cepat lebih baik,’’ katanya.

Sekretaris Kecamatan Ajibarang, Budi Nugroho MSi, menyatakan sejumlah isu strategis tentang perkembangan kota Ajibarang diinformasikan akan segera terlaksana. Mulai dari pelebaran jalan Ajibarang-Wangon dan juga pembenahan taman kota.

’’Mudah-mudahan berbagai program pembangunan infrastruktur yang mendukung perkembangan kota Ajibarang segera diketok dan dilaksanakan sebagaimana harapan masyarakat,’’ jelasnya.

Akan Dibangun

Menurut Bupati Banyumas Drs H Mardjoko MM, pabrik dan infrastruktur pendukung termasuk jalan produksi dan jalan tambang akan dibangun di kawasan seluas 49,6 hektare di Desa Pancasan, Karangbawang, dan Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang.

Selain itu, seluas 393,7 hektare akan digunakan untuk penambangan batu gamping di Desa Sawangan, Karangbawang, Desa Kracak, dan Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang. Juga di Desa Paningkaban dan Karangkemojing, Kecamatan Gumelar .

Sumber : SuaraMerdeka
1 Comment
 

PGN Keluhkan Tingginya Risiko Bangun Infrastruktur Gas

04/02/2013

0 Comments

 
Picture
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengaku menghadapi banyak risiko dalam membangun infrastruktur. Misalnya, tidak memperoleh cost recovery, serta adanya aturan take or pay di mana gas yang sudah dibeli dari produsen harus dibayar meskipun pasar tidak mampu menyerapnya.

“Juga masalah perizinan, pembebasan lahan dan biaya sewa tanah di lokasi pipa yang terus naik," ungkap Direktur PGN Wahid Sutopo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Wahid mengatakan,PGN terus berkomitmen untuk membangun infrastruktur dan mendukung pemanfaatan gas bumi untuk domestik agar para investor terus berinvestasi di Indonesia dan berharap pemerintah daerah seperti di Jawa Timur mampu mengembangkan kluster-kluster industri baru agar peningkatan pasokan dan pembangunan infrastruktur bisa dilakukan bersamaan sehingga menciptakanmultiplier effect lebih besar bagi perekonomian daerah.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menegaskan, pemerintah akan memprioritaskan pasokan gas untuk kebutuhan domestik sebelum diekspor. Untuk itu para pelaku di sektor gas bumi juga harus mau untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur gas sehingga peningkatan pasokan bisa segera dinikmati oleh industri.

"Kementerian ESDM akan meminta SKK Migas mereview kembali atruran mengenai keberadaan trader gas, meminta para trader gas untuk ikut mengembangkan infrastruktur gas bumi di Indonesia dan perusahaan yang memiliki komitmen dalam pengembangan infrastruktur harus membeli gas langsung ke produsen agar konsumen bisa mendapatkan harga gas yang kompetitif," jelas Susilo.  


Sumber : OkeZone

Add Comment
 

Ditekan Bank Dunia, Jokowi Perintahkan Tolak Aja

04/02/2013

0 Comments

 
Jakarta, GATRAnews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merasa didikte dan ditekan oleh Bank Dunia untuk mengurus pinjaman dana sebesar Rp 1,2 triliun pada proyek penanganan banjir, Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Itu diungkap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kepada sejumlah awak media usai mengahadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) DKI Jakarta di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (2/4) pagi.

Pinjaman World Bank (WB) dinilai terlalu rumit dan sangat jelimet, apalagi waktu pengembalian hanya lima tahun dengan bunga yang tinggi.

Mantan Walikota Surakarta mengatakan jika pinjaman WB tidak berimbang, mengingat DKI Jakarta memiliki Silpa yang cukup besar yaitu Rp 10 triliun. Jokowi mengajak bawahannya yang menangani teknis pinjaman tersebut untuk mengatakan tidak terhadap tekanan Bank Dunia.

"Pinjam segitu saja rumit, mending enggak usah. Kalau saya jadi orang kaya, saya harus pede (percaya diri) dong, kecuali kalau dipinjami Rp 100 triliun, baru kita ngikut," ungkapnya. 

Meski demikian, Jokowi enggan menjelaskan tekanan seperti apa yang di alamatkan kepada pemprov. Menurutnya tekanan-tekanan tersebut sebaiknya direspon dengan mengatakan tidak pada pinjaman JEDI.

"Saya yang dilaporinin saja pusing, apalagi kepala dinas yang menanganinya. Udah mending gak usah aja," lanjutnya. 

JEDI adalah proyek yang diprakarsai oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dari tahun 2008. Akibat rumitnya birokrasi saat itu, baru bisa terealisasi di 2012. Program tersebut diperuntukan bagi pengentasan masalah banjir di ibukota.

Realisasi proyek ini dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam tujuh paket pengerjaan. Dari tujuh paket itu, tiga paket dikerjakan Pemprov DKI, dua oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan dua lainnya oleh Cipta Karya melalui bantuan dana World Bank.

Tender proyek JEDI berjalan dengan melibatkan 14 perusahaan, termasuk dari Korea, China, India, dan Taiwan. Jika selesai, proyek ini diprediksi dapat mengurangi banjir sekitar 30 persen titik banjir Jakarta. Meliputi 57 kelurahan di 4 wilayah DKI Jakarta, yakni di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur. Proyek JEDI ini diharapkan mampu membebaskan permukiman warga dari banjir. 


Sumber : Gatra
Add Comment
 

Pembebasan Lahan Ganjal Pembangunan Infrastruktur

04/02/2013

0 Comments

 
Picture
LAMPUNG - Pemerintah terus berusaha mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Tanah Air dengan program-programnya. Beberapa proyek pun dikebut untuk demi membuat ekonomi Indonesia bertumbuh secara merata.

Kepala Divisi Humas dan Promosi KP3EI Edib Muslim mengungkapkan, proyek-proyek yang saat ini tengah diupayakan percepatannya antara lain adalah pembangunan jalan tol, pembangunan jalan, maupun pembangunan pelabuhan.

Namun dia mengungkapkan, terdapat kesulitan dalam mengembangkan proyek-proyek tersebut. Oleh karena itu, dia menjelaskan pembangunan infrastruktur tersebut dapat berjalan lancar jika tidak melibatkan pembebasan lahan.

"Lebih mudah jika proyek tersebut hanya berhadapan dengan ikan, jadi enggak perlu berurusan dengan pembebasan lahan," kata dia di Novotel, Lampung.

Dia menjelaskan, harga tanah dapat berubah drastis, ketika ada kabar bahwa tanah tersebut akan digunakan pemerintah untuk membangun jalan. "Ya memang itu menjadi salah satu kendala, kalau kamu punya tanah juga pasti dimahalin kan jualnya," kata dia.

Meski demikian, dia mengatakan saat ini sudah terdapat solusi untuk menekan harga jual tanah yang gila-gilaan tersebut. "PP Pembebasan lahan itu jadi bisa dibatasi harga tanah yang akan dijual," kata dia.

Namun, dengan keberadaan PP tersebut tidak akan lantas menjadi solusi. Menurut dia, pembebasan lahan juga harus disinergikan yakni dengan, Badan Pertanahan Nasional (BPN), peraturan terkait tata ruang, dan perizinan dari Kementerian Kehutanan.

"Jadi ada tiga permasalahan itu saja. Kalau sudah sinkronisasi sudah bisa dilakukan," tuturnya.  

Sumber : OkeZone

Add Comment
 

BENAHI INFRASTRUKTUR PELABUHAN DI INDONESIA

04/02/2013

0 Comments

 
Picture
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Kemenhub, Capt.Boby R.Mamahit akan membenahi infrastruktur di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Dengan demikian, kapal berukuran di atas 3.000 TEUs bisa masuk di dermaga konvensional dan tidak lagi terhambat serta waktu tunggu kapal bongkar muat bisa lebih cepat.

Bobby mengatakan, banyak perusahaan pelayaran yang mengeluhkan infrastruktur di pelabuhan, khususnya Tanjungpriok, Belawan Medan, Makassar dan Surabaya. Akibatnya, timbul biaya tinggi dan berakibat masyarakat juga yang menanggungnya, karena harga jual barang di pasaan menjadi naik pula.

“Ini kami lakukan untuk memperlancar pelayanan di pelabuhan sesuai keinginan Menko Perekonomian,” ujar Bobby kepada wartawan, baru-baru ini. “Terutama pelabuhan domestik masih perlu dibenahi,” tambahnya.

Sedangkan Asosiasi Pemilik Kapal Niaga Nasional atau INSA. (Indonesia National Shipps Owners Association) sebelumnya mendesak pemerintah memprioritaskan pengembangan infrastruktur pelabuhan, ketimbang menjalankan proyek pendulum nusantara. Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto mengatakan, penggunaan kapal di atas 3.000 TEUs yang menjadi persyaratan pelaksanaan jalur pendulum nusantara, sulit dilaksanakan karena infrastruktur pelabuhannya belum mendukung.

Kedalam kolam pelabuhan dan aluran pelayaran pada dermaga konvensional rata-rata hanya bisa melayani kapal di bawah 2000 TEUs. Dia menilai proyek pendulum nusantara terlalui dipaksakan oleh pihak Pelindo, padahal infrastruktur pelabuhan tidak memadai, khusunya Tanjungpriok. “Benahi dahulu pelabuhannya, dan kepastian jumlah muatan, bukan mewajibkan setiap pelayaran harus pakai kapal di atas 3.000 TEUs,” tegas Carmelita.

Menurutnya, kegiatan angkutan laut domestik belum membutuhkan kapal berkapasitas 3.000 TEUs ke atas, atau 5.000 TEUs, sehingga proyek pembangunan jalur pelayaran Pendulum Nusantara yang sudah digembar-gemborkan Pelindo ll belum dibutuhkan.

Saat ini, jalur tersibuk yakni Jakarta-Belawan dan Surabaya-Makassar, baru bisa menggunakan kapal di bawah 2.000 TEUs. Masalah utamanya ada di muatan yang masih belum berimbang. Selain itu kedalaman alur pelayaran, serta fasilitas pelabuhan yang terbatas. 

Sumber : TubasMedia


Add Comment
 

Rp 1 T Disiapkan Untuk Perbaikan Infrastruktur Rumah Sakit

04/02/2013

0 Comments

 
Picture
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kementerian Kesehatan mengalokasikan dana sebesar Rp 1 triliun untuk pengembangan dan perbaikan sarana infrastruktur rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia. Hal ini dijelaskan oleh Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti.

"Kita menyiapkan rumah sakit itu, paling tidak anggaran 2013 Rp 1 triliun untuk rumah sakit," ujar Ali Ghufron Mukti di rapat koordinasi Jamkesmas, di hotel Crown Plaza, Selasa (19/3/2013).

Ali menjelaskan kalau Pemerintah tak hanya akan memperbaiki untuk membangun rumah sakit saja, namun juga mengembangkan tenaga kerja pegawai di rumah sakit. Hal itu bertujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal.

"Rumah sakit tidak hanya sisi infrastruktur dan kualitas tapi sumber daya manusia nya juga," jelas Ali.

Dalam mengalokasikan anggaran, rencana jangka pendek Kementerian kesehatan menambah ruangan dan tempat tidur yang ada di rumah sakit baik swasta maupun rumah sakit pemerintah. Kementerian kesehatan saat ini sibuk menangani data jumlah yang dibutuhkan.

"Kita memetakan baik swasta dan punya pemerintah, kita hitung tempat tidur sampai provinsi kabuapten kita dapatkan data," ungkap Ali.

Sumber : TribunNews

Add Comment
 

Birokrasi dan Infrastruktur Penyebabnya

04/02/2013

0 Comments

 
Picture
Indeks Kompetisi Bisnis RI Turun

INILAH.COM, Banjarmasin - Birokrasi dan infrastruktur disinyalir merupakan salah satu penyebab peringkat Global Growth Competitiveness IndexIndonesia turun.

“Penurunan ini memprihatinkan karena indeks tersebut mencerminkan kemampuan teknologi suatu Negara,” kata Gusti Muhammad Hatta, Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meneg Ristek) ketika memberikan Kuliah Umum mengenai Insentif SINas (Sistem Informasi Nasional) di hadapan para peneliti dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin-KalSel, akhir pekan lalu.

Berdasarkan dari data Global Growth Competitiveness Indexyang dikeluarkan olehWorld Economy Forum tahun 2012-2013 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke-50 dari 144 negara yang disurvey dimana pada tahun sebelumnya Indonesia bisamenduduki peringkat ke-46 dari 142 negara yang disurvey.

Penurunan peringkat dari 42 menjadi 50, menurut Gusti disebabkan karena masalah infrastruktur dan birokrasi. Selain tidak bersinerginya ’ABG’ (Akademisi, Business, Government) dalam memproduksi hasil-hasil riset yang telah dihasilkan selama ini.

“Pengusaha dan pemerintah belum bisa bersinergi dalam memproduksi hasil riset secara massal. Sehingga, banyak hasil riset di indonesia hanya sampai di protipe atau hanya sampai diatas meja saja,”ujarnya.

Gusti pun berharap, adanya Insentif SINas dapat membuat perguruan tinggi swasta dan negeri, Lemlit, LPPM dan konsursium riset, bisa menghasilkan riset atau penelitian yang bisa menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi negeri kita tercinta ini, “Tentunya ABG harus bisa bersinergi,” katanya.

Insentif Riset SINas adalah pendanaan riset yang ditujukan untuk penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) melalui peningkatan sinergi, produktivitas, dan pendayagunaan sumberdaya litbang nasional.

Sumber : Inilah.Com

Add Comment
 

Pembangunan Infrastruktur Jauh dari Keperluan

04/02/2013

0 Comments

 
SOLO, (PRLM).- Sejak Indonesia dilanda krisis tahun 1998 sampai sekarang, pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia masih jauh dari yang diperlukan. Hal itu bukan hanya akibat investasinya yang jauh di bawah kebutuhan untuk membangun infrastruktur, namun kebutuhan dana untuk pemeliharaan infrastruktur yang ada juga sangat kurang.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Meneg PPN)/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida S Alisyahbana, mengungkapkan persoalan itu menjawab pertanyaan “PRLM” di Solo, Jumat (15/3) siang. Dia menanggapi keluhan berbagai pihak tentang buruknya infrastruktur, yang berdampak buruk pada sektor-sektor pembangunan lain.

“Sejak era desentralisasi setelah reformasi memang banyak masalah di bidang infrastruktur. Kewenangan penanganan infrastruktur sekarang terbagi-bagi dengan pemerintah daerah. Pemerintah pusat dengan APBN tidak bisa tiba-tiba membangun jalan di depan rumah,” ujarnya sebelum tampil sebagai pembicara kunci pada seminar “Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke-3 Bidang Infrastruktur”, di Fakultas Ekonomi UNS.

Prof. Armida mengakui, buruknya infrastruktur berpengaruh besar pada daya saing berbagai komoditas, di antara komoditas pertanian seperti beras. Hal itu ikut memengaruhi realisasi program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah.

Menurut dia, kondisi infrastruktur berupa jalan nasional 90 persen dalam keadaan baik. Namun kondisi jalan provinsi hanya sekitar 50 persen yang baik dan jalan kabupaten/kota lebih rendah lagi, yakni sekitar 40 persen yang baik.

Dalam kaitan itu, Meneg PPN sepakat, semua sektor di dalam negeri perlu diperkuat. Diharapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke-3 tahun 2015-2019 yang dipakai presiden hasil Pemilu 2014, dapat disusun rencana pembangunan infrastruktur yang dapat memenuhi kebutuhan semua sector. Terutama untuk mendukung pertumbuhan produksi pangan, seperti beras, jagung, kedelai daging sapi dan bawang putih yang saat ini bermasalah.

“Diharapkan, dengan sistem dan regulasi pembangunan infrastruktur seperti sekarang, dapat ditemukan solusi membangun infrastruktur yang terbaik. Pemerintah pusat minta, daerah ikut membantu,” tegasnya.

Prof. Armida menambahkan, Bappenas dalam menyusun RPJM ke-3 melibatkan banyak perguruan tinggi, masing-masing diminta usulan-usulan berupa terobosan dan ide-ide untuk meningkatkan semua sector pembangunan nasional. Selain UNS yang diminta merumuskan usulan pembangunan infrastruktur, Bappenas juga melibatkan Unpad Bandung, Unair Surabaya, IPB dan Undip Semarang 

Sumber : PikiranRakyat

Add Comment
 

INFRASTRUKTUR: Pemerintah Siapkan Rp203,9 Triliun Bangun Infrastruktur

04/02/2013

0 Comments

 
SOLO – Pemerintah melalui anggaran belanja dan pendapatan negara (APBN) siap menggelontor dana hingga Rp203,9 triliun untuk pembangunan infrastruktur tahun 2013. Sementara, total anggaran yang diperlukan mencapai Rp438,06 triliun.

Pembiayaan pembangunan infrastruktur itu juga mendapat dukungan dari investasi swasta yang diproyeksikan tahun ini mencapai nilai Rp60,2 triliun. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida S Alisjahbana, menyampaikan meskipun investasi infrastruktur mengalami peningkatan dari tahun ke tahun namun belum mencapai tingkat investasi sebelum krisis tahun 1997.

Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh di bawah kondisi yang diperlukan. Bahkan, satu tahun setelah krisis 1998 nyaris tidak ada pertumbuhan di bidang ini.

“Selama ini, perawatan atau maintanance infrastruktur masih sangat kurang. Minimnya regulasi menjadi salah satu pemicunya,” kata Armida, kepada wartawan, di sela-sela Seminar Nasional Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Dalam RPJMN 2015-2019, yang diselenggarakan di FE UNS, Jumat (15/3/2013).

Dia menilai pasca otonomi daerah, pembangunan infrastruktur menjadi banyak yang timpang dan tidak merata. Salah satu contohnya adalah kondisi jalan nasional dengan jalan provinsi dan kabupaten/kota. Dia mengatakan, saat ini 90% jalan nasional dalam kondisi baik. Tetapi, jalan provinsi yang dalam kondisi baik hanya 50% dan jalan kabupaten 40%.

Armida melanjutkan, dengan sistem pemerintahan yang ada saat ini maka yang menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan infrastruktur adalah bagaimana menciptakan suatu sistem perencanaan pembangunan infrastruktur nasional yang dapat memadukan program nasional, regional dan lokal. Mekanisme pembiayaan, lanjut dia, juga menjadi isu penting.

“Bagaimana cara terbaik menggunakan dana yang sangat terbatas,” kata dia.

Seperti diketahui, porsi belanja modal dalam APBN sangat minim hanya sekitar 8,1%. Dengan kondisi ini pula, maka peran swasta dan masyarakat juga perlu ditingkatkan.

“Ini butuh terobosan. Maka kami menggandeng universitas untuk mencari solusi dan usulan bagaimana terobosan itu bisa terwujud. Salah satunya dengan UNS.”

Sumber : SoloPos
Add Comment
 

Malaysia Minat Garap Infrastruktur di Indonesia

04/02/2013

0 Comments

 
Picture
Liputan6.com, Kuala Lumpur : The Malaysia External Trade Development Corp (Matrade) meminta konsultan bahan bangunan, kontraktor dan pemasok di negaranya untuk mencari peluang bisnis pada sektor infrastruktur yang sedang digalakkan di Indonesia. 

Matrade mengatakan banyak perusahaan asal Malaysia tertarik untuk berpartisipasi dalam peluang bisnis infrastruktur di Indonesia. 

"Atau mengembangkan kemitraan dengan perusahaan konstruksi lokal, bisa mencari saran dari kantornya di Jakarta," penjelasan Matrade seperti dilansir media Malaysia the Star, Sabtu (16/3/2013). 

Dalam pernyataannya, Matrade mengatakan Indonesia telah meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur hampir 15%, senilai Rp 216 triliun rupiah di 2013.

Baru-baru ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sepakat untuk meningkatkan belanja modal pemerintah pada infrastruktur.

"Ini merupakan bentuk pergerakan untuk memajukan pembangunan yang sangat dibutuhkan seperti jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan untuk memfasilitasi pembangunan ekonomi," pernyataan Matrade.

Dia mengatakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Indonesia juga memproyeksikan akan ada alokasi anggaran tambahan ke daerah untuk infrastruktur. 

Pemerintah Indonesia juga mengantisipasi dengan menawarkan investasi swasta senilai US$ 150 miliar untuk merombak infrastruktur. 

Sumber : Liputan6

Add Comment
 
<< Previous

    Infrastruktur

    Berita dan informasi seputar isu dan permasalahan, serta kegiatan pembangunan dan investasi infrastruktur.

    Berita Lainnya

    • Tata Ruang
    • Infrastruktur
    • Transportasi
    • Perumahan
    • Pertanahan
    • Air Minum
    • Sanitasi
    • Persampahan
    • Drainase

    Archives

    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    May 2012
    April 2012
    March 2012

    Categories

    All
    Aceh
    Air Minum
    Alat Berat
    Anggaran
    Apbd
    Apbn
    Asean
    Asia
    Asosiasi
    Bali
    Balikpapan
    Bandara
    Bandung
    Bangka Belitung
    Banjir
    Bank Dunia
    Banten
    Bappeda
    Bappenas
    Bbm
    Bencana Alam
    Bengkulu
    Biro Pusat Statistik
    Bisnis
    Bkpm
    Blsm
    Bumn
    Cina
    Daerah Tertinggal
    Dana
    Danau
    Danau Toba
    Dinas Pekerjaan Umum
    Dpr
    Dprd
    D P R D
    Ekonomi
    Energi
    Entrepreneurship
    G20
    Gas
    Gubernur
    Indonesia Timur
    Infrastruktur
    Infrastruktur Banjir
    Infrastruktur Gas
    Infrastruktur Jalan
    Infrastruktur Kelistrikan
    Infrastruktur Pedesaan
    Infrastruktur Tertinggal
    Instalasi Pengolahan Air
    Internasional
    Investasi
    Investor
    Jakarta
    Jalan
    Jalan Tol
    Jasa Konstruksi
    Jawa Barat
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Jepang
    Kabinet
    Kadin
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Tengah
    Kalimantan Timur
    Kawasan
    Kawasan Ekonomi Khusus (kek)
    Kawasan Wisata
    Kecamatan
    Keluhan
    Kementrian Dalam Negeri
    Kementrian Keuangan
    Kementrian Pekerjaan Umum
    Kementrian Perhubungan
    Kementrian Pu
    Kemitraan Pemerintah Swasta
    Kemitraan Pemerintah-swasta
    Kemitraan Swasta-Pemerintah
    Kereta Api
    Kerjasama
    Kerusakan Infrastruktur
    Kerusakan Jalan
    Kesehatan
    Keuangan
    Komisi Dpr
    Konstruksi
    Konsultasi Regional
    Kontraktor
    Korupsi
    Kp3ei
    Lahan
    Lampung
    Leasing
    Makassar
    Maluku
    Manado
    Mass Rapid Transport (mrt)
    Medan
    Menteri
    Modal
    Mp3ei
    Musrenbang
    Nusa Tenggara Barat
    Nusa Tenggara Timur
    Obligasi
    One Village One Product
    Pabarik Semen
    Padang
    Pandeglang
    Pantai
    Pariwisata
    Pedesaan
    Pekanbaru
    Pekerjaan Umum
    Pelabuhan
    Pembangunan Infrastruktur
    Pembiayaan
    Pemerintah
    Pemerintah Provinsi
    Penanaman Modal
    Pendanaan
    Penerbangan
    Pengusaha
    Penjamin Infrastruktur
    Peran Masyarakat
    Perbaikan Infrastruktur
    Perbankan
    Perbatasan
    Perdagangan
    Perencanaan
    Perguruan Tinggi
    Perindustrian
    Perkebunan
    Perumahan
    Pii
    Pinjaman Hutang Luar Negeri
    Polhukam
    Politik
    Presiden
    Proyek
    Proyek Infrastruktur
    Regional
    Reksadana
    Riau
    Riset Dan Teknologi
    Rpjm
    Ruang Terbuka Hijau
    Saham
    Sanitasi
    Skala Prioritas
    Solo
    Subsidi
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Utara
    Sumatera Barat
    Sumatera Utara
    Sumber Daya Air
    Sumber Daya Manusia (sdm)
    Surabaya
    Swasta
    Tenaga Kerja
    Tol
    Trans Jawa
    Transmigrasi
    Transportasi
    Transportasi Massal
    Triliunan
    Undang-undang
    Wisata

    RSS Feed


Links

www.Sanitasi.Net
www.Sanitasi.Org
www.TeknikLingkungan.Com

www.Nawasis.Com
www.InfoProcurement.Com
www,InfoKonsultan.Com

Picture
Indonesian Institute
for Infrastructure Studies

Jl. P. Antasari, Kebayoran Baru
Jakarta 12150, Indonesia
SMS  : +62 813-1745-1997
Email :

Photo used under Creative Commons from mlinksva